Imam Syafi`i Ketika Sakaratul Maut

Dikisahkan oleh al-Muzani[1], aku menjenguk Imam Syafi`i ketika beliau dalam keadaan sakit keras menjelang kematiannya. "Bagaimana kabarmu?" tanyaku kepadanya. Ia menjawab, "Dunia akan segera kutinggalkan, berpisah dengan saudara-saudaraku, berjumpa dengan buruknya amalan, dan kembali kepada Allah. Aku tidak tahu, ruhku ini ke surga sehingga layak untuk kuberi ucapan selamat ataukah ke neraka sehimgga aku berbelasungkawa kepadanya."

Imam Syafi'i ketika sakaratul maut

Ia lalu menangis dan bersenandung:

Saat hatiku sesat dan jalanku sempit, kujadikan harapan akan ampunanmu sebagai tanggaku
Dosaku tampak sangatlah besar, namun ampunan Rabbku jauh lebih besar
Engkau senantiasa mengampuni dosa, serta senantiasa memberi maaf dan karunia
Andai bukan karenaMu, tidak seorangpun hamba selamat dari Iblis
Bagaimana tidak, hamba pilihanmu, Adam, pernah disesatkannya.

Renungan bagi kita semua.
Jika Imam Syafi`i saja merasa banyak dosa, lantas bagaimana dengan kita?
Padahal beliau membagi malamnya menjadi tiga bagian...
sepertiga untuk menulis, sepertiga untuk shalat malam, dan sepertiganya lagi untuk tidur.
Yaa Allah.... Ampunilah kami jika selama ini kami lalai.
Ampuni kamilah kami sang pendosa yang tak sadar akan dosa-dosa.


Catatan Kaki
[1] Al Muzani adalah Isma`il bin Yahya bin Isma`il  Abu Ibrahim, beliau adalah murid Imam Syafi`i dan juga salah satu seorang pengikut madzhab Imam Asy Syafi`i yang tinggal di Mesir, beliau adalah seorang yang Zuhd, Alim, dan bersungguh-sungguh, beliau memiliki hujjah yang kuat dan termasuk imamnya madzhab syafi`i, diantara kitab karya beliau adalah "Al-Jami` Al-Kabair", "Al-Jami` Ash Shaghir" dan juga Kitab Syarhussunnah 

Penulis: Teguh Irvan Ariyanto